Grinder Kopi


Orang mengira bahwa kopi yang enak itu bergantung dari jenis kopi atau alat/mesin yang dipakai untuk mengekstraksi. Padahal bukan, kopi enak itu bergantung pada grinder yang dipakai. Anda boleh berhemat untuk beli kopi atau alat ekstraksi, tapi untuk grinder Anda harus pilih yang top notch, flagship, yang terbaik. Pilih yang paling mahal, kalau tak mampu pilih yang mahal, tapi jangan sekali-kali pilih yang murahan kalau tak mau menyesal.

Karena mesin kopi yang biasa saja BISA menghasilkan kopi enak, kalau grindernya bagus. Tapi, kalau grindernya jelek, MUSTAHIL menghasilkan kopi enak meskipun pakai mesin terbaik.

Demikian pula pendidikan, banyak stake holdernya habis-habisan belanja fasilitas dan kurikulum. Mengira bahwa keduanya kunci utama suksesnya pendidikan. Padahal inti dari pendidikan itu adalah guru. Sekolah berlomba membangun fasilitas, tapi lupa melakukan capacity building dan memperhatikan kesejahteraan guru.

Sama dengan grinder. Guru yang baik BISA menghasilkan murid yang berkualitas meskipun sekolahnya hanya lesehan di bawah pohon. Tapi guru yang jelek MUSTAHIL menghasilkan murid yang baik meskipun belajar di ruangan mewah ber-AC.

Ruhnya guru lebih penting dari materi dan metodologi. Ada guru yang jangankan berbicara, hadirnya saja sudah membangkitkan motivasi belajar siswanya. Perkataannya diingat sepanjang masa.

Dan sungguh guru yang seperti ini hanya hadir dari pemilik jiwa yang bercahaya. Pemimpin Umum pernah berujar,

“Sebenarnya apa yang mau diajarkan para guru, jika malamnya mereka tak bangun Sholat Tahajjud?”

Jadi, bagi pendidikan yang menginginkan kesuksesan murid, maka bangun kapasitas gurunya, perhatikan kesejahteraannya dan tempatkan mereka di tempat seharusnya mereka berada.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *